DR. Jefri Riwu Kore/Anggota Komisi X DPR RI
Zonalinenenws- Jakarta., JefriRiwuKore
anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat dihubungi Senin 25
April 2015 menyebut Indonesia dapat dikatakan sedang darurat pornografi
khususnya dikalangan usia anak-anak.
Jeriko menjelaskan berdasarkan fakta
yang didapat dari kepolisian bahwa sekitar 25 ribuanak-anak di
Indonesia sering mengakses dan menonton fitur-fitur berbau pornografi.
Untuk itu tanggungjawab terhadap perilaku anak selain didapat dari
lingkungan keluarga, pemerintah juga wajib bertanggungjawab.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah melalui pendidikan moral maupun keagamaan. “ini perlu sinergitas seluruh pihak baik keluarga, masyarakat dan pemerintah”, ujarnya.
Menurutnya, dalam Undang-Undang
Pornografi khususnya Pasal 17 mengatakan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib melakukan pencegahan pembuatan, penyebarluasan dan
penggunaan pornografi
“Selain itu, upaya seperti pemblokiran
dan sosialisasi internet sehat dan aman yang berkerjasama dengan
beberapa lembaga maupun stakeholder yang peduliakan bahaya pornografi
perlu digiatkan lagi, selain dari sector edukasi”, Kata Jeriko.
Berdasarkan data kepolisian yang
disebutkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana
Susana Yembi sesaat membuka diskusi musikal, stop kekerasan terhadap
anak di Art Center, Denpasar, Bali, Minggu 24 April 2016, sebanyak 25
ribuanak di Indonesia menonton film porno pornografi.
Yohana menjelaskan saat ini teknologi
sudah maju dan sudah ada perangkat yang bias mendeteksi siapa saja yang
mengakses konten berbau porno.“Jika setiap hari ada 25 ribu anak,
bayangkan saja jadi berapa anak yang melihat film pornografi jika dalam
350 hari”, ungkapnya.
Kondisi tersebut membuat Menteri Yohana prihatin dan khawatir masa depan anak-anak nantinya.
“Indonesia sekarang ini bermasalah, bias bayangkan masa depan Indonesia nanti bagaimana,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada para orang tua
untuk lebih memperhatikan perilaku anak-anaknya .” Jangan sampai nanti
ketikadewasa akan menjadi predator,” ujarnya. (*adi)